Minggu, 18 September 2016
Hasil kajian Risiko bencana dan SOP di wilayah Nabire -Papua
Hasil Kajian Risiko bencana yang di Lakukan Di Papua , hal ini harus belajar dan belajar dari dari lainnya karena berbicara bencana akan terkait dengan sumberdaya manusia yang ada , dimana sumberdaya manusia sangat di perlukan dalam tanggap darurat ketika terjadi bencana. dan ini sudah di suarakan secara naasional dan international melakukan pernjajian Kyoto di jepanag maka terbangunlah BNPB di Indoensia. dan di daerah daerah di bangunnya BPBD sesuai UU kebencanaan no .24 tahaun 2007 dan di kampung kampung atau desa juga harus berbicara kebencanaan dalam perka BNPB No 1 tahun 2012. demikian kegiatan di bawah ini :
Lampiran 2
Transek kampong Waroki
Lampiran 2. PETA TRANSEK
Tata guna lahan Pemukiman Sungai Pantai Laut Tambak Infrastruktur Kebun
Status Warga Negara Warga Negara Warga Negara Warga
Potensi Sebagian warga memiliki sumur yang airnya jenih, sebagian warga berdagang mandi, cuci, kakus, sumber mata pencaharian sekunder Ikan, udang, kepiting Ikan, udang, kepiting Ikan, udang, kepiting Layanan kesehatan, jalan raya, sekolah, tempat ibadah, pasar Pohon Nira (produksi bobo)
Vegetasi Air minum- air hujan
Pohon rambutan, Mangga, singkong, pepaya, kelapa Pohon Nira Pohon kelapa Pohon Nira
Hewan/binatang ternak Sapi, bebek, anjing, ayam Bia, ikan, Kepiting Ikan, udang Ikan, udang Ikan, udang
Hama/Penyakit Malaria, Diare, ISPA, Kurang gizi, penyakit kulit, bisul, serangga tanaman,Penyakit ayam, dan anjing
Ancaman Banjir Banjir Abrasi, Gelombang pasang Tsunami banjir, tsunami tsunami banjir, tsunami
Lampiran 2.
Hasil PRA Kampung Waroki
Sejarah Kampung
Thn Perubahan
1984 Terbentuknya kampung dari marga dari waropen dan raiki
dan masuk dalam kalibobo (RT 07)
1992 Berubahnya nama menjadi waroki pada saat turunnya gubernur.
Kampung Defenitif.
1992 terjadinya kebakaran kerugiannya beberapa rumah masyarakat terbakar.
2003 Tsunami terjadi dan rumah roboh, terendam banjir, perahu hanyut dan terjadi jam 12 malam.
2004 Gempa terjadi dan rumah roboh, kerugiannya banyak.
2005 Banjir terjadi , tidak ada kerugian.
2010 Banjir terjadi, kerugian rumah terendam, kolam terendam air , ternak hanyut, dan anak-anak sakit diare.
Hubungan Kelembagaan :
Identifikasi kelembagaan ; Hubungan Kelembagaan
Distrik Aparat kampung : Sangat membantu msy jika mendapatkan masalah.
Pemerintah kampung PW : Posisi membantu msy dalam kesusahan , sakit.
Pustu (kader kampung) PKB : membantu msy dalam kesusahan, sakit.
Tagana (Dinsos) Kelompok Tani binaan dinas pertanian, dinas perkebunan.
PKB PKK : lembaga perempuan di kampung
PW Kader kampung : terdiri dari kesehatan, PCI.
Posyandu Tagana : Tim bencana dari Dinsos.
Dukun kampung PPL : pendamping masyarakat dari dinas pertanian dan perkebunan
dinas perikanan Karang taruna : lembaga pemuda
Dinas Perkebunan Dinas perikanan
Dinas Pertanian PCI : NGO kesehatan
Karang Taruna
Peta Kebun
Peta kampong waroki
Lampiran 5 .
Diskusi Kelompok mengenai Peta Ancaman
Kelompok 1:
Ancaman Kerentanan/Kelemahan Kapasitas/Kemampuan
Gempa - Lokasi di tektonik aktif
- Struktur bangunan tidak tahan gempa
- Kurangnya pengetahuan masyarakat ttg gempa - Bangunan rumah tahan gempa
- Kemampuan masyarakat pada pengurangan risiko
Banjir - Masyarakat bermukim/berada di daerah aliran sungai
- Adanya pembalakan hutan - Mobilisasi ke tempat lebih aman
- Penghijauan kembali
- Peningkatan pemahaman masy ttg banjir
Abrasi - Kurangnya kesadaran masyarakat ttg fungsi hutan bakau
- Bakau dimanfaatkan sebagai kayu bakar
- Alih fungsi pantai sebagai pemukiman dan industri - Budidaya bakau
- Membentuk kelompok peduli bencana
Kelompok 2:
Ancaman Kerentanan/Kelemahan Kapasitas/Kemampuan
Konflik Keragama suku
Budaya berbeda
Isu-isu
Aturan/tradisi Ada polisi
Ada kepala suku
Ada bupati
Ada tokoh masyarakat di setiap suku
Kebakaran Ceroboh
Buang puntung rokok sembarangan
Pembukaan lahan Ada pemadam kebakaran
Ada PPL Pertanian
Longsor Penebangan liar
Pendulangan liar
Pembalakan hutan Reboisasi
Aturan pelarangan pembalakan liar
Kelompok 3:
Ancaman Kerentanan/Kelemahan Kapasitas/Kemampuan
Wabah Kurangnya informasi masy ttg kesehatan
Layanan kesehatan tidak mudah diakses Ada layanan kesehatan di tiap kampung
Kekeringan Kelaparan
Adanya persediaan bahan pangan
Pembangunan saluran irigasi
Tsunami Permukiman di dataran rendah
Mobilisasi pindah ke tempat lebih aman
Hasil Diskusi Kelompok Asset Penghidupan dan Bencana Nabire
Kelompok 1
Ancaman Gempa
Asset Berisiko Bentuk Risiko Pada Asset
Manusia Meninggal
Luka-luka
Mengungsi
Keluarga Terputusnya Komunikasi
Tetangga Konflik bantuan
Bukit Longsor
Air Sumur Keruh
Kebun Rusak/gagal panen
Pasar Mekanisme pasar tidak berjalan normal
Ternak (…ekor) Mati, hilang
Tabungan Tidak dapat akses
Jalan (…km) Rusak
Jembatan (….unit) Putus
Rumah (….unit) Rusak
Kelompok 2
Ancaman Banjir
Asset Berisiko Bentuk Risiko Pada Asset
Manusia Meninggal
Luka-luka
Mengungsi
Keluarga/kerabat Terputusnya Komunikasi
Air Sumur Keruh
Bukit Longsor
Ternak Mati/Hilang
Jembatan
Rumah
Jalan
Gangguan Keamanan Pencurian, penjarahan, perdagangan manusia.
Kelompok 3
Ancaman Tsunami
Asset Berisiko Bentuk Risiko Pada Asset
Manusia Meninggal
Luka-luka
Mengungsi
Rumah Hancur/hilang
Rusak
Jalan Rusak
Jembatan Rusak
Harta benda Rusak/hilang
Kebijakan Perubahan Kebijakan
Garis Pantai Berubahnya garis pantai
Sungai Terjadinya pelebaran
Kebun (…Ha) Rusak/gagal panen
Tidak bias di Tanami
Keluarga Hilang/meninggal dunia
Sakit
Sumur Tertimbun/kotor/tercemar
Kelompok 4
Ancaman Konflik
Asset Berisiko Bentuk Risiko Pada Asset
Manusia Sakit/berpindah
Nyawa Meninggal
Kesehatan Gangguan Kesehatan fisik/psikologis
Keuangan Tidak ada penghasilan
Harta benda Rusak/Hilang
Rumah Hancur
Kendaraan Rusak
Kebun Rusak
Ternak Mati/hilang
Buku Tabungan Hilang / di curi
Jembatan Putus
Jalan Diblokir/Palang
Pasar/Toko Libur
Kantor Pemerintah Tutup
Rusak
Keamanan Gangguan Keamanan
Lampiran 4. SOP Kampung
Ancaman: Banjir
No Siapa/Kapan Apa
SEBELUM
1 Kepala kampung Melakukan sosialisasi
2 TBK:
Koordinator umum Menjalin kerjasama yang baik dengan anggota tim dan pihak luar (pemerintah)
Disetiap tahap penanggulangan bencana bertanggung jawab atas seluruh kegiatan tim siaga bencana
Seksi P3K dan Evakuasi Melatih diri dalam pertolongan pertama
Menjalain hubungan yang baik dengan lembaga-lembaga kesehatan
Seksi perlengkapan dapur umum Menyiapakan dan memelihara peralatan dapur umum
Peringatan dini Mengenali tanda awal ancaman
Membangun jaringan komunikasi yang baik
Mencatat dan menyimpan semua no-no penting Mis: No kantor BPBD,
Seksi Transportasi Menyiapkan spit untuk evakuasi korban dengan luka yang berat Ex: patah tulang
Seksi Logistik Mentukan tempat penyimpanan barang
Mencari tahu sumber bantuan yang bisa diperoleh
3 Mantri Menyiapakan obat-obatan yang dibutuhkan pada saat terjadi bencana
4 Masyarakat Mengetahui tempat Evakuasi
5 Tagana Mengidentifikasi ancaman yang ada di setiap desa
SAAT
1 Kepala kampung Mengkordinir semua data-data korban meninggal..orang, ternak mati…ekor, luka-luka….orang,
Sebagai juru bicara pada saat badan pemerintahan turun ke kampung
2 TBK:
Koordinator umum Penampung masalah dengan anggota tim dan pihak lainnya berupa mencarikan solusi yang tepat
Seksi P3K dan Evakuasi P3K: Menilai kondisi korban dan melakukan P3K
Membuat laporan
Evakuasi: Mengawasi proses pengungsian
Seksi perlengkapan dapur umum Menyediakan bahan makanan
Peringatan dini Memantau perkembangan bencana
Seksi transportasi Mengevakuasi warga ke tempat yang aman
Seksi logistik Membagikan bama kepada masyarakat
3 Mantri/ bidan Memberikan obat-obatan yang dibutuhkan masyarakat
Merawat korban
4 Masyarakat Mengungsi di tempat evakuasi yang sudah ditentukan
5 Tagana DistribUsi logistik
SESUDAH
1 Kepala kampung Melaporkan kepada pemerintah (BPBD) meninggal…orang, rumah rusak….unit, ternak mati…ekor
2 TBK:
Koordinator umum Mendata kerugian akibat bencana dan melaporkan kepada kepala kampung
Seksi P3K dan evakuasi P3K: Memenuhi kebutuhan kesehatan dasar masyarakat
Evakuasi: Memelihara sarana evakuasi (kebersihan, sampah)
Seksi perlengkapan dapur umum Menyediakan makanan dan minuman bagi orang yang membutuhkan
Peringatan dini Menentukan pemulihan
Menganalisa kerusakan akibat bencana
Seksi transportasi Mengembalikan korban ke kampung
Seksi logistik Menyalurkan bantuan
3 Mantri/bidan Merawat korban dan memberikan obat
4 Masyarakat Mengikuti petunjuk tim Siaga Bencana ataukah mereka masih tinggal di tempat tersebut
5 Tagana Mendata korban yang sudah mendapatkan bantuan dan melaporkan kepada kepala kampung
Prinsip dari SOP: Harus mudah dipahami
dan masuk akal untuk dijalankan
Lampiran 4. RANCANGAN SOP UNTUK ANCAMAN BANJIR
KAPAN SEBELUM SAAT SESUDAH
SIAPA
BPBD • Membuat peta ancaman dan risiko
• Merumuskan rencana aksi daerah berkenaan dgn ancaman banjir
• Membentuk tim reaksi cepat untuk menanggulangi bencana dari semua intansi dan ormas yang ada di kab. Nabire • Mengkaji kerugian, kerusakan, sumber daya dan lokasi terjadinya ancaman
• Menentukan status keadaan darurat (bencana) berdasarkan dampak ancaman
• Mengakomodir semua instansi dalam pemberian bantuan dan evakuasi korban • Mengkoordinasikan semua data korban dan kerugian akibat bencana dari tiap instansi dan melaporkannya kpd BNPB
Dinas Kesejahteraan Sosial • Memastikan persediaan bantuan bencana cukup untuk satu periode (3 bln)
• Menyelenggarakan pelatihan tanggap banjir bagi Tagana dan sistim peringatan diri utk ancaman banjir • Menyalurkan bantuan bahan makanan pokok kepada BPBD dan pendistribusian kepada korban banjir
• Mengkaji kerusakan, kerugian dan dampak sosial yg ditimbulkan oleh bencana
• Memberikan perhatian dan perlindungan yang lebih thd kelompok rentan (balita, anak2, bumil, lansia, perempuan)
Dinas Kesehatan • Menyediakan stok obat-obatan yg cukup untuk bencana • Mengadakan mobile clinic untuk korban bencana
• Pendistribusian obat-obatan yang diperlukan kepada korban • Merawat korban bencana yang sakit
Dinas Kehutanan • Sosialisasi dampak pembalakan hutan atau penebangan liar
• Sosialisasi aksi penanaman pohon kembali (reboisasi) •
Dinas PU • Normalisasi Kali dan Sungai Memulihkan sarana transportasi darat yang rusak akibat bencana
LANGKAH-LANGKAH FASILITASI MANAJEMEN KEDARURATAN
• Introduction : KOMPAK, tiap SKPD
• Identifikasi masalah yang dihadapi tiap SKPD berkenaan dgn bencana banjir
• Tanya jawab
• Curah pendapat
• Diskusi
• Opini-opini
• Pemaparan tupoksi dari tiap SKPD berkenaan dgn bencana banjir
• Pemetaan aktor dan peran
• Komitmen dan tanggung jawab tiap SKPD
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar